Kota Balikpapan sebenarnya hanyalah sebuah kotamadya, meski demikian kota Balikpapan lebih ramai ketimbang ibukota Kalimantan Timur yaitu kota Samarinda. Sarana dan prasarana kota Balikpapan lebih lengkap, seperti bandar udara, pelabuhan, dan hotel-hotei.Daerah itu berupa sebuah telukyang indah dan mengandung hasil bumi dengan hasil laut yang cukup besar. Masyarakat yang bermukim di sepanjang teluk, hidup sebagai petani dan nelayan. Mereka hidup dalam suasana yang damai dan makmur.
Sultan yang memerintah pada waktu itu adalah Aji Muhammad. Sebuah nama yang melambangkan kebesaran dan ke-sucian jiwa pemiliknya.Aji Muhammad mempunyai seorang putri bemama Aji Tatin. Setelah dewasa, Aji Tatin menikah dengan seorang bangsawan Raja Kutai. Nah kisah tragis ini dimulai dari ketika mereka sedang mendayung perahu menggunakan tanggar (galah) yang disebut tokong , tiba-tiba datanglah angin topan dahsyat.Perahu Aji Tatin terbalik diterpa badai. Para pendayung berusaha membawa perahu mereka merapat ke pantai, namun tidak berdaya karena diserang topan dan gelombang ganas. Tidak berapa lama, perahu pun terempas ke sebuah pulau karang. Tokong (galah) pendayung patah dan perahu yang sarat bermuatan papan itu karam.Pemimpinnya, Panglima Sendong,dan anak buahnya meninggal. Demikian asal usul nama Balikpapan yang diambil dari peristiwa perahu berisi papan yang terbalik diterpa badai.
Balikpapan City is really just a municipality, however the city is more crowded than Balikpapan East Kalimantan's capital of Samarinda. Balikpapan city infrastructure is more complete, such as airports, harbors, and hotels-Hotei.The area is in the form of a beautiful telukyang and contains the results of the earth with seafood big enough. Communities living along the bay, living as farmers and fishermen. They live in an atmosphere of peace and prosperity.
Sultan who ruled at the time was Aji Muhammad. A name that symbolizes the greatness and the soul sucian owner.Aji Muhammad has a daughter named Aji Tatin. As adults, Aji Tatin is married to a nobleman of King Kutai. Well this tragic story starts from when they're rowing a boat using tanggar (pole) called tokong, suddenly came the devastating hurricane.Aji Tatin upside down boat buffeted by storms. The rowers trying to bring their boats close to shore, but are helpless due to typhoons and waves of ferocious attack. Not long after, the boat was slammed into a coral island. Tokong (pole vault) and a broken paddle boat laden laden board sank.Its leader, Commander Sendong, and his men died. Thus the origin of the name of Aberdeen are taken from events containing board overturned boat buffeted by storms.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar